BANGKA, Portalbatavia
Hutan produksi seluas 32 hektar bakal dibuka untuk pembangunan SMA Unggul Garuda di Kepulauan Bangka Belitung.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Stella Christie mengatakan, sekolah unggulan merupakan program presiden untuk pemerataan pembangunan daerah.
“Salah satunya yakni Provinsi Kepulauan Bangka Belitung karena dinilai memiliki potensi,” kata Stella saat kunjungan di Bangka, Minggu (9/2/2025).
Pemerintah daerah telah mengusulkan sebanyak lima lokasi untuk pembangunan SMA Unggul Garuda, salah satunya di Desa Perlang, Bangka Tengah dengan luas 32 hektar hutan produksi.
“Mari kita tunggu pembangunannya,” ujar Stella.
Baca juga : Usai Putusan MK, KPU Beltim Tetapkan Kamarudin Muten – Khairil Anwar Pemenang Pilkada
Sekretaris Daerah Bangka Belitung Fery Afriyanto menjelaskan bahwa lokasi di Desa Perlang merupakan Kawasan Hutan Produksi dengan beberapa poin kesiapan, meskipun jauh dari pusat ibu kota provinsi.
Plt Kepala Dinas LHK Bangka Belitung Edy K, mengatakan bahwa lahan yang diajukan seluas 32 hektar merupakan bekas izin usaha Pengelolaan Hutan Tanaman Industri milik PT Bangkanesia.
“Jika lokasi ini dipilih untuk dibangun SMA Unggul Garuda, kita akan menggunakan skema kawasan hutan dengan tujuan khusus, seperti bidang pendidikan, bidang kehutanan atau konservasi,” jelas Edy.
Kepala Dinas Pendidikan Ervawi, yang juga ikut mendampingi Wamen mengatakan lokasi Desa Perlang adalah lokasi pertama yang dikunjungi, selain lokasi lain di Kabupaten Bangka yang disurvei pada hari yang sama.
“Jika ditetapkan sebagai lokasi pembangunan SMA Unggul Garuda, tinggal mengurus penyerahan aset tanah ini dari Kementerian Kehutanan ke Kemendiktisaintek RI,” ungkap Ervawi.
Dirinya pun, dari sisi pendidikan menyatakan kesiapan untuk mendukung pendirian SMA yang pembiayaan dari pusat itu.
“Kami siap untuk administrasi dan sebagaimana yang terpenting dilaksanakan pendiriannya di Babel sesuai arahan dari pusat,” ungkapnya.
Kepulauan Bangka Belitung menjadi salah satu di antara daerah lain bersama NTT, Gorontalo dan IKN.
Menurutnya, daerah yang dipilih pada tahap pertama ini (2025) adalah 4 daerah tersebut, yang ditetapkan dengan pertimbangan potensi pembangunan daerah termasuk fasilitas sekolah terbaik seperti SMA Unggul Garuda.
“Daerah kita dipilih menjadi salah satu SMA Unggul Garuda. Tujuannya agar daerah-daerah bisa mengakomodir keinginan masyarakat yang jauh dari perkotaan dan tentunya agar dapat berkiprah dan prestasi untuk membangun bangsa dan negara,” beber Ervawi.
“Kondisi lahan, listrik, jalan hingga air bersih salah satu komponen yang dipastikan karena ini boarding school. Wamen juga memastikan lokasi tidak jauh dari hunian penduduk, pasar hingga ketersediaan material bangunan,” pungkas dia.