Serunya Media Gathering PLN, Relaksasi ke Pulau Lengkuas

oleh

Belitung, Portalbatavia

Bicara pariwisata Belitung di Kepulauan Bangka Belitung memang tidak ada habisnya.

Apalagi saat ini sudah ada kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata Tanjung Kelayang di sana.

Kawasan Tanjung Kelayang merupakan gabungan destinasi dengan ciri khas utamanya Pulau Lengkuas dan hamparan bebatuan granit yang ikonik.

Tim berkesempatan untuk menjajal keindahan bumi Belitung yang sudah tersohor hingga ke mancanegara itu.

Bersama rombongan media gathering PLN UIW Kepulauan Bangka Belitung, kami tidak hanya menjelajah objek wisatanya, tapi juga melihat langsung ketersedian energi listrik dari sektor pembangkit di PLTU Suge.

Kawasan pembangkit utama di negeri Laskar Pelangi tersebut tidak hanya menyediakan unit berbahan bakar batu bara, tapi juga ada Mobile Power Plant (MPP) yang bisa menggunakan solar atau gas. Kemudian ada juga ladang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Keberadaan listrik yang mumpuni memang tidak bisa dipisahkan dari geliat investasi, khususnya yang berkaitan dengan pariwisata.

Nah, bicara Tanjung Kelayang dan Pulau Lengkuas, popularitasnya memang tidak diragukan lagi.

Destinasi wisata yang terdiri dari pantai, pulau dan situs sejarah itu selalu dipromosikan dalam berbagai kegiatan nasional, apalagi internasional.

Sebut misalnya forum pertemuan menteri pembangunan anggota G20 yang digelar di Belitung beberapa waktu lalu.

Kemudian yang terbaru kegiatan ASEAN Blue Economy Forum yang digelar 1-4 Juli 2023.

Para tamu negara itu dijamu dengan berbagai kekayaan khas daerah, salah satunya spot wisata Tanjung Kelayang – Pulau Lengkuas.
Pantai Tanjung Kelayang berjarak sekitar 27 kilometer dari pusat kota, Tanjung Pandan atau sekitar 35 kilometer dari Bandara Hanandjoeddin.
Waktu tempuh menggunakan minibus berlangsung selama 30 menit dengan didukung jalan yang mulus dan bebas hambatan.

Di kawasan Pantai Tanjung Kelayang terdapat gedung serbaguna dan lapangan terbuka yang bisa digunakan untuk acara skala besar.
Pengunjung bisa bersantai menikmati pemandangan di taman yang dilengkapi tempat duduk yang terbuat dari semen.

Di lokasi ini banyak terdapat pedagang suvenir. Mereka juga menjual pernak-pernik untuk wisatawan yang hendak bermain di pantai, seperti topi lebar, cover ponsel hingga sendal jepit.

Kemudian ada juga warung makan dengan kuliner khasnya Mie Belitong yang wajib anda coba.

Mie kuah kental dengan taburan udang dan keripik melinjo itu enak disantap sembari melihat aktivitas kapal yang melayani para wisatawan.

Kapal-kapal motor yang berjejer di Pantai Tanjung Kelayang memang dipersiapkan untuk mengantarkan wisatawan berkeliling.
Salah satu tujuan utamanya adalah Pulau Lengkuas. Pulau ini ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit.

Selama perjalanan kita bisa melihat pemandangan pulau-pulau kecil dan bebatuan granit yang berkilauan tertimpa cahaya matahari.

Dalam perjalanan juga kerap berpapasan dengan kapal bagan nelayan maupun kapal yang membawa rombongan wisata lainnya.
Tentu saja ini menimbulkan sensasi tersendiri, sekaligus relaksasi setelah bergelut dengan rutinitas dan kemacetan kota.

“Suasana terasa hidup dan alami. Semilir angin lautan jadi pengen cepat-cepat berenang,” ujar Irwan, salah satu peserta media gathering, Kamis (13/7/2023).

“Sejak awal mau snorkeling melihat terumbu, karena peralatan dan pelampung sudah tersedia di kapal,” ucap Wahyu bersemangat.
Setibanya di Pulau Lengkuas pengunjung akan disambut hamparan pasir karang dengan laut yang jernih.

Bahkan dari kapal bisa terlihat hutan terumbu karang, berbagai jenis ikan termasuk penyu yang sedang berenang di dalamnya.

Ikan-ikan tersebut bahkan terlihat jinak. Apalagi jika dilemparkan sepotong roti yang langsung diserbu bergerombolan.
Namun yang paling ikonik dari Pulau Lengkuas adalah menara suarnya.

Menara berwarna putih yang dibangun tahun 1882 oleh perusahaan Chance Brothers & Co asal Birmingham, Inggris itu masih berdiri kokoh dan berfungsi dengan baik untuk keselamatan dan lalu lintas pelayaran.

Menara setinggi 60 meter yang telah berusia 141 tahun itu kini berada di bawah operasional Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.