RS Khusus Stroke dan Jantung Akan Dibangun di Bangka Belitung

oleh
oleh

BANGKA, Portalbatavia

Sebuah rumah sakit khusus stroke dan jantung bakal dibangun di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Pembangunan fisik ditargetkan sudah dimulai pada 2026 di atas lahan seluas 3 hektar yang berlokasi dekat Bandara Depati Amir Pangkalpinang.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani mengatakan, pembangunan rumah sakit khusus stroke dan jantung merupakan program kerja prioritas yang masuk dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.

Kini rancangan RPJMD tersebut masih dalam pembahasan di DPRD Bangka Belitung.
“Rumah sakit ini penting untuk pelayanan kesehatan masyarakat. Lokasinya dekat bandara,” kata Hidayat seusai sidang paripurna DPRD, Rabu (14/5/2025).

Hidayat menjelaskan, pembangunan dilakukan bertahap dengan pengerjaan fisik tahap satu pada 2026, kemudian dilakukan dengan rekruitmen sumberdaya manusia dan pengadaan peralatan pada 2027.

“Operasional penuh rumah sakit serta akreditasi diharapkan sudah tercapai tahun 2029,” ujar Hidayat.

Sementara itu, jumlah anggaran yang akan dialokasikan diperkirakan mencapai Rp 300 miliar dengan sumber pendanaan berasal dari APBD dan APBN serta potensi utang luar negeri.
Ketua DPRD Bangka Belitung Didit Srigusjaya mengatakan, rencana pembangunan akan dikaji dalam rapat pembahasan RPJMD yang telah diajukan gubernur.
“Rencana pembangunan ini tentu kita lihat dari dampak positifnya. Ini sudah masuk dalam rancangan perda RPJMD yang sedang dibahas,” ujar Didit.
Kepala Dinas Kesehatan Bangka Belitung Andri Nurtito mengatakan, pembangunan rumah sakit khusus stroke dan jantung dengan mempertimbangkan aspek kebutuhan dan kondisi geografis daerah kepulauan.
“Saat ini kita masih melakukan kajian,” ujar Andri.
Rumah sakit tersebut akan berbentuk bangunan setinggi 4–5 lantai dengan ruang kritikal yang terintegrasi sistem rujukan provinsi.

Tenaga ahli yang dibutuhkan mencakup dokter spesialis Jantung, Neurologi, Bedah Saraf, Anestesi, Radiologi. Kemudian subspesialis bedah Toraks-Kardiovaskular, Rehab Medik, tenaga keperawatan & teknis terlatih (ICCU, Cathlab).

Kondisi kesehatan saat ini dengan prevalensi hipertensi di Bangka Belitung mencapai 34 persen dan kematian akibat stroke dan jantung di atas 30 persen dari total kematian, sementara adanya keterbatasan Cath Lab, ICCU, rehab stroke di RS eksisting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.