Pangkalpinang, Portalbatavia
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung (Babel) mengampanyekan penggunaan Electric Vechile (EV) atau kendaraan listrik untuk mendorong transisi energi yang ramah lingkungan dengan melakukan touring motor listrik di kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Babel.
Dalam touring motor listrik ini, PLN UIW Babel menggandeng komunitas motor listrik (molis) di Pangkalpinang dengan rute start dari kantor PLN UIW Babel jalan Soekarno-Hatta melewati keramaian kota dan finish di Kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bangka, Selindung atau sekitar 12 km perjalanan.
General Manager PLN UIW Babel, Mohammad Munief Budiman saat mengikuti touring molis bersama Manajemen PLN menyampaikan kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil karena kendaraan listrik merupakan the future lifestyle experience (gaya hidup masa depan) yang lebih modern, mudah, nyaman, hemat dan ramah lingkungan.
“Dengan pertumbuhan populasi kendaraan bermotor bbm yang terus meningkat, langkah-langkah untuk mengurangi emisi menjadi semakin mendesak sehingga kita harus mencari energi alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara dan mendukung program Net Zero Emmision 2060 karena energi hijau akan menjadi penggerak kendaraan masa depan indonesia”, kata Munief.
Jika dilakukan Perbandingan antara mobil bbm jenis RON92 dengan mobil listrik maka mobil bbm menghabiskan 1 liter bbm atau sebesar Rp13.000,- untuk menempuh jarak 10 km sedangkan jika dengan mobil listrik jarak tempuh 10 km hanya menghabiskan daya listrik 1,5 kWh atau sebesar Rp5.500,- . Selain itu juga di Indonesia sendiri pajak kendaraan untuk motor ataupun mobil listrik jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kendaraan yang menggunakan bbm, sehingga penggunaan kendaraan listrik ini bisa dikatakan lebih hemat.
“Selain hemat dari segi operasional, kendaraan listrik juga dapat mengurangi emisi karbon, Sebagai gambaran per 10 km jarak tempuh jika menggunakan bahan bakar minyak (BBM) emisi yang dihasilkan 2,4 KgCO2 sedangkan dengan kendaraan listrik emisi yang dihasilkan hanya 0,8 kgCO2 dengan jarak yang sama”, tambah Munief.
Perlu diketahui juga bahwa penggunaan molis di Babel terus bertambah, baik tipe baterai swap (sistem tukar) maupun dengan menggunakan home charging (pengisian mandiri di rumah). Salah satu pengguna molis adalah Ibu Giva, warga Kota Pangkalpinang menggunakan motor listrik sudah 2 tahun dan sangat merasakan keuntungan penggunaan molis.
“Selama 2 tahun saya menggunakan motor listrik, selama ini tidak ada kendala apa-apa. Baterai bagus, performa juga tetap bagus meskipun sering saya gunakan untuk ke pasar, ke kantor atau aktivitas lainnya selain itu menggunakan molis untung banget, saya tidak perlu mengantri untuk mengisi BBM lagi apalagi sekarang ini pembelian molis telah mendapatkan subsidi dari pemerintah”, sebut Giva ketika dihubungi melalui pesan singkat.