BANGKA, Portalbatavia
Pasokan tabung gas elpiji tiga kilogram untuk wilayah Kepulauan Bangka Belitung ditambah, di tengah isu kelangkaan sejak sepekan terakhir.
Masyarakat diminta tetap membeli sesuai kebutuhan alias tidak panic buying.
Tabung subsidi yang diedarkan sudah bertuliskan “hanya untuk masyarakat miskin”, sehingga yang tidak berhak jangan menggunakannya.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panic buying, serta kami menyiapkan build up stock dan fakultatif jika sewaktu-waktu diperlukan untuk menjaga penyaluran di masyarakat tetap aman,” kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan dalam keterangan pers, Jumat (7/2/2025).
Nikho menjelaskan, Pertamina senantiasa berkoordinasi dengan berbagai pihak, yaitu Disperindag, pemerintah daerah, pemerintah kota/kabupaten, Hiswana Migas hingga Aparat Penegak Hukum (APH).
Hal ini untuk memantau penyaluran LPG 3 kg tepat sasaran dan harga jual yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan.
Penambahan fakultatif sebanyak 3.360 tabung untuk wilayah Bangka, dan 5.040 tabung untuk wilayah Belitung.
“Sebagai perusahaan yang diberikan penugasan oleh pemerintah untuk menyalurkan LPG 3 Kg, Pertamina Patra Niaga berkomitmen dan berusaha semaksimal mungkin agar masyarakat menerima LPG Subsidi sesuai dengan haknya. Kami juga mengimbau masyarakat untuk membeli LPG 3 Kg di pangkalan resmi dengan harga sesuai HET,” jelas Nikho.
Harga eceran elpiji 3 kilogram di Bangka Belitung mengacu pada aturan gubernur yaitu Rp 18.700.
“Harga yang tidak sesuai HET atau kendala distribusi, masyarakat dapat melaporkannya melalui Pertamina Call Center (PCC) 135,” ucap Nikho.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah pengelola pangkalan di Pangkalpinang mengungkapkan, pasokan yang tidak memenuhi permintaan.
“Kami standby 100 tabung gas kosong, tapi yang datang cuma 70 tabung, banyak yang tidak dapat sehingga warga dijanjikan besok datang lagi,” ujar Rosmiati, pemilik pangkalan RT01/RW01 Aik Kepala Tujuh.