BANGKA, Portalbatavia
Dino (21), pemuda yang dilaporkan hilang dua hari lalu di Sungai Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung ditemukan tewas pada Jumat (9/5/2025) malam.
Jasad Dino pertama kali ditemukan warga dalam kondisi mengapung, sekitar 20 meter dari kejadian awal.
“Ditemukan tadi malam pukul 23.05 WIB, kondisi meninggal dunia,” kata Komandan Pos SAR Beltim Indra Prasta pada awak media, Sabtu (10/5/2025).
Indra menjelaskan, jasad korban ditemukan oleh warga yang hendak memancing di pinggir sungai.
Kemudian jasad tersebut diikat menggunakan tali agar tidak hanyut dan tenggelam.
“Warga kemudian melapor pada Tim SAR untuk dilakukan evakuasi,” ujar Indra.
Proses evakuasi dengan penerangan cahaya senter dilakukan ekstra hati-hati karena selama ini sungai Manggar juga dikenal sebagai habitat buaya.
“Alhamdulillah, upaya pencarian membuahkan hasil, ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian awal.
Selanjutnya tim gabungan membawa jasad korban ke RSUD Manggar untuk pemeriksaan medis.
Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda bernama Dino (21) dilaporkan hilang tenggelam saat memancing di Sungai Manggar, Belitung Timur.
Upaya pencarian yang dilakukan hingga sore belum membuahkan hasil.
Peristiwa tersebut mengundang simpati warga, termasuk Bupati Belitung Timur Kamaruddin Muten yang turut hadir di lokasi.
Kamarudin terlihat mengenakan baju batik lengan panjang dengan topi di kepala mengamati dari pinggir sungai yang ditumbuhi hutan bakau.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka Astawa mengatakan, Dino diketahui pergi memancing bersama tiga rekannya Jacky, Kato dan Dani menggunakan perahu ponton (tabung drum) pada Kamis (8/5/2025) malam.
“Saat kembali ke dermaga, perahu yang mereka tumpangi bocor, air masuk dari belakang dan tenggelam,” kata Oka pada awak media, Jumat (9/5/2025).
Dino dan rekannya kemudian melompat ke sungai dan berusaha berenang menuju dermaga.
Namun Dino dilaporkan mengalami kram pada kaki sehingga tidak bisa berenang. Ia akhirnya tenggelam.
Rekannya yang lain tak mampu berbuat banyak karena berisiko terlalu lama di dalam sungai yang dikenal sebagai habitat buaya.
“Rekan korban yang mengetahui hal tersebut segera meminta bantuan kepada keluarga korban dan informasi tersebut diteruskan ke Kansar Pangkalpinang untuk meminta bantuan SAR,” jelas Oka.