Kisah Lukman Ekspor Daun Kering ke Jerman

oleh
oleh

PANGKALPINANG, Portalbatavia

Ruko dua lantai di Jalan Balai, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung terlihat biasa saja.

Lokasinya bahkan sedikit tersembunyi, berada di pinggir parit, masuk sekitar 30 meter dari jalan aspal.
Cat dinding yang sebagian sudah terkelupas dengan papan nama berada di dalam ruangan, menyebabkan ruko ini nyaris tak dilirik.
Namun, siapa menyangka, bahwa dari ruko kontrakan inilah puluhan ribu paket daun kering diekspor ke berbagai negara.

“Saya belajarnya sejak 2021, kemudian mulai ekspor 2022 sampai tahun ini Alhamdulillah ada pesanan,” kata pemilik usaha bernama Lukman (37) saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (21/11/2024).

Sebanyak 10 pekerja dilibatkan Lukman untuk mempersiapkan pesanan pelanggan. Pada waktu tertentu jumlah pekerja bisa meningkat menjadi 15 orang.
“Kalau pesanan banyak, pekerja yang dilibatkan juga banyak karena kami ada batas waktu untuk pengirimannya,” ujar Lukman.

Biasanya dalam tempo satu bulan, pesanan sudah harus dikirim ke pelanggan.
“Pernah dapat pesanan 30.000 paket daun kering untuk dikirim ke Jerman,” ucap ayah satu anak itu.

Dedaunan kering tersebut umumnya berasal dari pohon Ketapang. Kemudian ada juga yang berasal dari daun dadap dan daun manggis.
Daun yang digunakan adalah daun yang sudah menguning dan rontok secara alami.

Pekerja kemudian memungut dedaunan yang berguguran tersebut dan membilasnya sampai bersih.
Selanjutnya daun dikeringkan dan dijemur beberapa hari sampai dinyatakan layak untuk dikemas.

Selain lembaran daun utuh, Lukman juga mengirim daun kering yang sudah dicacah. Daun tersebut kemudian dikemas seperti teh celup.

Daun-daun yang dikirim Lukman digunakan untuk pengaturan kondisi air pada kolam ikan dan akuarium.
“Desember nanti sebanyak 15.000 paket ke Amerika Serikat, mereka mintanya lembaran daun utuh,” ungkap Lukman.
Proses transaksi antar negara bahkan antar benua, kata Lukman dilakukan secara online.

Dia pun mencari pasar dengan rajin berselancar di internet.
Saat ini sudah ada tiga negara yang menjadi pelanggan tetap yakni Amerika Serikat, Jerman dan Inggris.
Sesekali pesanan juga datang dari Turki, Korea dan Jepang.

Lukman berharap suatu saat nanti bisa menjalin kerja sama dengan sedikitnya 10 perusahaan dari berbagai negara di dunia.
Dibantu sang istri, Reski Purnama Sari (33), Lukman optimistis bisa menjaga kualitas dan pasokan pada pelanggan.

Bahan baku dedaunan seperti dari pohon Ketapang sangat melimpah. Pohon ini banyak tumbuh liar atau sengaja ditanam di pekarangan rumah.
Pohon Ketapang termasuk tanaman berdaun lebat dengan ukuran daunnya mencapai panjang 30 sentimeter.

Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Pangkalpinang Syarifudin mengatakan, usaha yang dilakoni Lukman telah ekspor sebanyak 11 kali.

Lukman pun sering diminta menjadi narasumber dalam pelatihan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Usaha daun kering ini pernah mendapatkan penghargaan dari Bea Cukai Pangkalpinang sebagai UMKM Paling Inovatif dalam Customs Award Maret 2024,” pungkas Syarifudin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.