Imlek di Pangkalpinang Ada Atraksi 6 Klub Barongsai

oleh

Pangkalpinang, Portalbatavia

Sebanyak enam klub barongsai bakal beraksi dalam perayaan tahun baru imlek 2575/2024 di kelenteng Kwan Tie Miau, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Pertunjukan barongsai dan tarian naga berbarengan dengan sembahyang syukur tutup tahun Imlek malam nanti, Jumat (9/2/2024) pukul 18.30 WIB.

“Pertunjukan sampai malam pergantian tahun yang dimeriahkan dengan kembang api,” kata Pengurus Kelenteng Kwan Tie Miau, Ko Apo, Jumat.

Kelenteng Kwan Tie Miau menjadi pusat perayaan Imlek di Kota Pangkalpinang seperti tahun-tahun sebelumnya.

Diperkirakan ribuan warga bakal memadati areal kelenteng berusia 183 tahun itu.

Ko Apo menuturkan, selama malam atraksi, jalan di depan kelenteng akan ditutup sementara dan hanya digunakan untuk menampung warga yang akan menonton pertunjukan.

Pengurus kelenteng bekerjasama dengan kepolisian dan pemerintah kota untuk membuat pembatas dan kantong parkir.

Kelenteng yang berlokasi di Jalan Muhidin, tepatnya di depan komplek perbelanjaan pasar BTC Pangkalpinang itu telah dipasangi lampion dan kamera pemantau atau CCTV.

“Kami berdoa semoga tahun naga kayu ini yang maha kuasa memberkati dan melindungi semua umat, selalu ada kemakmuran dan perdamaian,” harap Ko Apo.

Dia memastikan, pertunjukan barongsai dan naga merupakan pesta rakyat sehingga bisa dinikmati warga dari kalangan mana pun tanpa dipungut biaya.

Klub yang bakal melakukan atraksi yakni Siao Yao, Three Sakti, Cung Yie, Thian Lo Fu, Saudara dan Three Lion.

Klub tersebut merupakan sasana asli Bangka Belitung yang sebagian telah berkompetisi di kancah nasional maupun mancanegara.

“Para donatur juga hadir untuk berbagi angpao pada barongsai kita,” ujar Apo.

Sejarawan Bangka Belitung Akhmad Elvian mengatakan, pertunjukan tahun baru Imlek merupakan bukti kemajemukan di Bangka Belitung yang terjaga dengan baik.

Tradisi tersebut menarik minat warga dari berbagai suku dan agama untuk berkunjung.

“Kelenteng Kwan Tie Miau merupakan salah satu tempat bersejarah, telah dilakukan beberapa kali renovasi. Zaman Orde Baru sempat dinamakan kelenteng Amal Bakti, kemudian diganti menjadi Kwan Tie Miau seperti yang kita kenal saat ini,” ujar Elvian.

Pembangunan kelenteng, sambung Elvian, tak bisa dilepaskan dari peran pengusaha tambang timah di Bangka Belitung.
Hal itu bisa terlihat dari ucapan selamat ketika kelenteng diresmikan tahun 1846 masehi.

“Banyak ucapan selamat dari kongsi dagang dan sebagian mereka pengusaha timah,” ujar Elvian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.