Ekspor Timah Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Bangka Belitung Hanya 4,38 Persen

oleh

Bangka, Portalbatavia

Kinerja ekspor timah yang melambat berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Bangka Belitung.

Secara keseluruhan pada 2023 perekonomian Bangka Belitung tumbuh 4,38 persen year on year (yoy), sedikit melambat dibandingkan 2022 yang tumbuh 4,40 persen (yoy).

Hal itu seiring dengan perlambatan kinerja ekspor timah sebagai komoditas unggulan Bangka Belitung dan dampak normalisasi harga timah sepanjang 2023.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Bangka Belitung, Rommy Sariu Tamawiwy mengatakan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan IV 2023 tumbuh 4,00 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,01 persen(yoy).

“Dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan ekonomi Babel pada TW IV 2023 didorong kinerja LU utama yaitu industri pengolahan dan LU perdagangan besar dan eceran. Sementara itu, kinerja LU pertanian, kehutanan, dan perikanan, serta LU pertambangan dan penggalian turun sehingga menahan laju PDRB,” kata Rommy pada awak media, Senin (5/2/2024).

Rommy mengungkapkan, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Babel didorong oleh pertumbuhan seluruh kelompok pengeluaran, kecuali ekspor dan impor.

“Sebagian besar LU pada triwulan IV 2023 menunjukkan kinerja positif. LU Industri Pengolahan tumbuh 3,08 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,44 persen (yoy). Kinerja industri pengolahan utamanya ditopang oleh sub-kategori industri makanan dan minuman, terutama minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya yang mengalami peningkatan produksi. Namun demikian, penurunan ekspor logam timah menahan laju pertumbuhan industri pengolahan lebih lanjut,” ujar Rommy.

Dia mengungkapkan, LU perdagangan tumbuh 10,51 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,22 persen (yoy). Kinerja perdagangan disebabkan oleh meningkatnya volume barang yang diperdagangkan seiring dengan maraknya ritel modern dan lokal di Babel.

Sementara itu, LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan serta LU Pertambangan dan Penggalian mengalami kontraksi sehingga menahan laju PDRB lebih lanjut.

“LU Pertanian terkontraksi -1,28 persen (yoy) dipengaruhi penurunan sub-sektor perkebunan lada dan dan tanaman pangan. Demikian halnya LU Pertambangan yang terkontraksi -1,34 persen (yoy), melanjutnya kontraksi sebelumnya sebesar -2,30 persen (yoy) sebagai dampak penurunan kinerja ekspor timah,” beber Rommy.

Dari sisi pengeluaran, sambung Rommy, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,35 persen (yoy) seiring peningkatan mobilitas masyarakat dan peningkatan konsumsi pada HBKN Natal dan Tahun Baru 2024. Hal ini turut didorong oleh penambahan 3x frekuensi penerbangan maskapai Super Air Jet rute Jakarta-Pangkalpinang (pp) pada 8 November 2023.

Sementara itu, konsumsi pemerintah tumbuh signifikan 11,07 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 8,76 persen (yoy), dampak realisasi APBN dan APBD yang optimal.
Selanjutnya, investasi (PMTB) tumbuh 4,17 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,39 persen (yoy). Namun demikian, kinerja ekspor barang dan jasa masih terkontraksi -8,19 persen (yoy), utamanya dipengaruhi oleh penurunan nilai ekspor komoditas logam timah dan produk galian.

Ke depan, pertumbuhan ekonomi diprakirakan akan terus membaik seiring menguatnya konsumsi domestik dan kinerja ekspor komoditas unggulan Babel. Hal ini sejalan dengan penyelenggaraan Pemilu, HBKN Imlek, dan Ramadhan 1445 H. Penambahan frekuensi penerbangan dan masuknya maskapai baru dari/ke Bangka Belitung diharapkan turut meningkatkan mobilitas dan konsumsi masyarakat.

Kenaikan UMP Babel 2024 sebesar 4,04 persen, kenaikan gaji untuk ASN Pusat dan Daerah/TNI/Polri sebesar 8 persen, serta kenaikan gaji pensiunan ASN sebesar 12 persen pada 2024 diperkirakan turut mendorong daya beli masyarakat.

“Kinerja ekspor juga diperkirakan meningkat didorong optimisme pelaku usaha dalam merencanakan target Rencana Kerja Anggaran Belanja (RKAB) timah 2024. Selain itu, hasil survei konsumen Bank Indonesia pada triwulan IV 2023 juga menunjukkan keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian ke depan (Indeks Ekspektasi Konsumen) berada di level optimis dengan indeks 143,23,” pungkas Rommy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.