Bangka, Portalbatavia
Sebanyak dua pelabuhan bakal dibangun di wilayah Bangka, Kepulauan Bangka Belitung tahun ini.
Pelabuhan yang bisa disinggahi kapal roro tersebut diharapkan memperlancar distribusi barang dan jasa sehingga mencegah terjadinya inflasi.
Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA mengatakan, dua pelabuhan yang direncanakan mulai dibangun tahun ini, yaitu Pelabuhan Mantung, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka dan Pelabuhan Bakit, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat.
“Harapannya April 2024 sudah dilaksanakan pemancangan atau peletakan batu pertama. Anggarannya sudah ada dari Kementerian Perhubungan, persiapan lelang. Kita berharap tidak terlalu lama pelelangannya sesuai dengan ketentuan,” kata Safrizal saat peninjauan lokasi, Jumat (26/1/2024).
Dia memperkirakan, proses pembangunan bakal berlangsung selama tujuh bulan.
Pelabuhan Mantung dan Bakit, kata Safrizal, akan memberikan efek positif terhadap pembangunan antar desa, khususnya bidang perekonomian. Konektivitas kedua wilayah lebih efektif melalui transportasi laut dengan kapal RoRo yang dapat memangkas waktu tempuh.
“Sangat signifikan untuk dunia ekonomi, dunia usaha. Ongkos transportasi ini bisa hemat, berdampak pada harga barang. Kalau biaya transportasi berkurang, harga barang berkurang, inflasi terjaga. Tahun ini selesai, apakah akhir tahun, atau awal tahun depan. Walaupun belum sempurna sudah bisa digunakan,” ujar alumni IPDN angkatan pertama itu.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas III Kementerian Perhubungan Pitra Setiawan, mengungkapkan bahwa pembangunan kedua pelabuhan di atas tanah masing-masing satu hektare.
Proyek tersebut dengan total pagu anggaran sebesar Rp153 miliar dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama akan berfokus pada sisi air, sedangkan tahap kedua pembangunan jalan, dan alat kelengkapan di darat.
“Pembangunan ini sepasang dengan tahap pertama biaya Rp44 miliar, dengan rincian di Pelabuhan Mantung Rp25 miliar, dan Pelabuhan Bakit Rp19 miliar,” ujar Pitra.
Fitra mengungkapkan, pembangunan trestle (akses dari dermaga ke darat) di Mantung agak panjang karena ada bentang batu alam, sehingga harus disiasati sepanjang 350 meter. Sedangkan di Bakit mendukung untuk 200 meter.